Sabtu, 30 Januari 2010

UJI SEDERHANA BORAKS


LAPORAN PRAKTIKUM
TEKNOLOGI PENGAWETAN
“ UJI SEDERHANA KEBERADAAN BORAKS “



DISUSUN OLEH
ABDI SILABAN ( F0A007016 )








PROGRAM DIPLOMA III KIMIA TERAPAN
KIMIA INDUSTRI DAN ANALISIS KIMIA
UNIVERSITAS JAMBI
2010




PERCOBAAN II

HARI / TANGGAL : Kamis, 14 Januari 2010
JUDUL : Uji Sederhana Keberadaan Boraks
TUJUAN : Mengidentifikasi Boraks yang terdapat dalam bahan makanan

LANDASAN TEORI
Bahan tambahan makanan (aditif makanan) digunakan agar makanan tampak lebih menarik dan tahan lama; bahan tersebut dapat sebagai pengawet, pewarna, penyedap rasa dan aroma, anti oksidan, dan lain-lain. Jadi bahan tersebut tidak bernilai gizi, tetapi ditambahkan ke dalam makanan pada pembuatan atau pengangkutan untuk mempengaruhi atau mempertahankan sifat khas makanan tersebut

Beberapa bahan tambahan makanan mempunyai pengaruh yang kurang baik terhadap kesehatan manusia; karena itu pe- merintah (Departemen Kesehatan) telah mengatur/menetapkan jenis-jenis bahan tambahan makanan yang boleh dan tidak boleh digunakan dalam pengolahan makanan .Salah satu bahan tambahan yang dilarang digunakan dalam makanan adalah asam borat dan garamnya natrium tetraborat (boraks).
Boraks berasal dari bahasa Arab yaitu Bouraq. Merupakan kristal lunak yang mengandung unsur boron, berwarna putih, tidak berbau serta stabil pada suhu dan tekanan normal. Boraks bersifat mudah larut dalam air, tidak larut dalam alkohol, pH : 9,5. Dalam air, boraks berubah menjadi natrium hidroksida dan asam borat.
Boraks adalah senyawa berbentuk kristal putih, tidak berbau serta stabil pada suhu dan tekanan normal. Boraks bersifat sedikit larut dalam air. Dalam air, boraks berubah menjadi natrium hidroksida dan asam borat.
Boraks merupakan garam Natrium Na2B4O7.10H2O yang banyak digunakan dalam berbagai industri non pangan khususnya industri kertas, gelas, bahan solder, bahan pembersih, pengawet kayu, antiseptik, pengontrol kecoak dan keramik. Gelas pyrex yang terkenal dibuat dengan campuran boraks.
Boraks digunakan sebagai bahan solder, bahan pembersih, pengawet kayu, antiseptik dan pengontrol kecoak. Boraks merupakan bahan beracun dan bahan berbahaya bagi manusia, karena bisa menimbulkan efek racun, tetapi mekanisme toksisitasnya berbeda dengan formalin.
Boraks merupakan bahan beracun dan bahan berbahaya bagi manusia, karena bisa menimbulkan efek racun, tetapi mekanisme toksisitasnya berbeda dengan formalin.

Yang membahayakan, boraks bisa diserap oleh tubuh dan disimpan secara kumulatif dalam hati, otak, usus atau testis sehingga dosisnya dalam tubuh menjadi tinggi. Bila dikonsumsi menahun bisa menyebabkan kanker.

Boraks juga sering disalahgunakan dalam pangan. Biasanya ditambahkan pada kerupuk, bakso, lontong dan lain-lain. Masyarakat awam mengenal boraks dengan nama Bleng atau Cetitet

Efek farmakologi dan toksisitas senyawa boron dalam boraks merupakan bakterisida lemah. Larutan jenuhnya tidak membunuh Staphylococcus aureus. Oleh karena toksisitas lemah sehingga dapat digunakan sebagai bahan pengawet pangan. Walaupun demikian, pemakaian berulang atau absorpsi berlebihan dapat mengakibatkan toksik (keracunan). Gejala dapat berupa mual, muntah, diare, suhu tubuh menurun, lemah, sakit kepala, rash erythermatous, bahkan dapat menimbulkan shock. Kematian pada orang dewasa dapat terjadi dalam dosis 15 – 25 gram, sedangkan pada anak dosisi 5 – 6 gram.
Bahaya Boraks terhadap kesehatan diserap melalui usus, kulit yang rusak dan selaput lendir.
Efek toksik :
Kumulatif selama penggunaan berulang & dash; ulang. Pengaruh terhadap kesehatan :
a. Tanda dan gejala akut :
Muntah, diare, merah dilendir, konvulsi dan depresi SSP(Susunan Syaraf Pusat)
b. Tanda dan gejala kronis
- Nafsu makan menurun
- Gangguan pencernaan
- Gangguan SSP : bingung dan bodoh
- Anemia, rambut rontok dan kanker.
Boraks merupakan senyawa yang bisa memperbaiki tekstur makanan sehingga menghasilkan rupa yang bagus, misalnya bakso dan kerupuk.

Boraks juga sering disalahgunakan dalam pangan. Biasanya ditambahkan pada kerupuk, bakso, lontong, dan lain-lain. Bila boraks sering masuk ke dalam tubuh akan menimbulkan gangguan otak, hati, lemak, dan ginjal, bahkan pingsan serta kematian.

Berikut ini terdapat beberapa ciri pangan yang mengandung boraks. Walaupun tidak terlampau khas namun dapat membantu membedakannya dari pangan tanpa boraks.
Mie Basah yang mengandung boraks :
Teksturnya sangat kenyal
Biasanya lebih mengkilat, tidak lengket dan tidak cepat putus.
Bakso mengandung boraks:
Teksturnya sangat kenyal
Warnanya tidak kecokelatan seperti penggunaan daging namun lebih cenderung keputihan
Ciri-ciri jajanan (seperti lontong) mengandung boraks :
Teksturnya sangat kenyal
Berasa “tajam” semisal sangat gurih dan membuat lidah bergetar dan memberikan rasa getir
Ciri-ciri kerupuk mengandung boraks :
Teksturnya sangat renyah
Dapat memberikan rasa getir
Sikap dan tindakan konsumen
Supaya tidak salah memilih produk pangan yang mengandung boraks, konsumen harus lebih selektif. Berhati-hatilah memilih produk pangan yang akan dikonsumsi dengan cara tidak segan-segan menanyakan kepada penjual pangan, apakah produknya menggunakan boraks atau tidak.
Waspadai produk tertentu yang sering menggunakan boraks dengan memperhatikan ciri-cirinya.
Dalam percobaan ini akan dilakukan bagaimana cara menentukan kadar dan mengidentifikasi boraks yang terdapat dalam makanan.

ALAT DAN BAHAN
ALAT
1. Bunsen
2. Kaki tiga
3. Kawat kasa
4. Cawan Penguap
5. Kawat
6. Pipet tetes
7. Neraca analitik
BAHAN
8. Bakwan yang tidak mengandung boraks
9. Bakwan yang mengandung boraks
10. Boraks murni
11. H2SO4 pekat
12. Metanol

PROSEDUR KERJA
Uji Nyala
Boraks murni
1. Timbang 5 g boraks murni
2. Letakkan ke dalam cawan penguap
3. Larutkan dalam air
4. Panaskan di atas Bunsen
5. Uji nyala dengan menggunakan kawat yang diletakkan di atas uap larutan boraks.

5 gr boraks murni
Letakkan dalam cawan penguap
Larutkan dalam air
Panaskan diatas bunsen
(menimbulkan warna nyala hijau)
DATA

Sampel
6. Timbang 5 g sample (bakwan)
7. Letakkan ke dalam cawan penguap
8. tambahkan 10 tetes H2SO4 pekan dan 2 ml methanol (alcohol)
9. Biarkan sebentar
10. Bakarlah di atas nyala api

5 gr Sampel (bakwan)
Letakkan dalam cawan penguap
+ 10 tetes H2SO4 pekat
+ 2 ml alkohol atau metanol
dibakar (menimbulkan warna nyala hijau)
DATA

DATA HASIL PENGAMATAN

NO. PERCOBAAN PENGAMATAN REAKSI
Ø


1.







2.



Ø Kualitatif
Borak murni
Ø
ü 5 gr boraks murni


ü Larutkan dalam air

ü Kemudian dibakar


Sampel
Bakwan mengandung boraks
ü1 5 gr larutan sampel (timbang)
ü2 + 10 tetes H2SO4 pekat dan 2 ml metanol, kemudian dipanaskan

bakwan tidak mengandung boraks
ü3 5 gr larutan sampel (timbang)
ü4 + 10 tetes H2SO4 pekat dan 2 ml metanol, kemudian dipanaskan




Wujud padat, berbentuk kristal putih dan tidak berbau
Larutan menjadi bening

Uapnya berwarna hijau kekuningan




Bau menyengat dan uapnya berwarna hijau kekuningan sama seperti pada uji boraks murni.



Bau menyengat tetapi uji nyala seperti warna api biasa, tidak terbentuk warna nyala hijau kekuningan seperti pada uji sebelumnya.

PEMBAHASAN
Pada percobaan ini kami melakukan uji sederhana keberadaan boraks pada bahan makanan. Sampel yang kami gunakan adalah bakwa yang telah dibuat pada percobaan sebelumnya dan telah diberi bahan pengawet boraks dan bakwan tanpa diberi bahan pengawet. Uji ini merupakan uji secara kualitatif karena hanya menggunakan uji nyala.

Sebagai pembanding kami juga melakukan uji nyala pada boraks murni. Pada boraks murni yang dilarutkan dalam air kemudian di panaskan, terbentuk uap yang berwarna hijau kekuningan.
Sedangkan untuk uji pada sampel yang mengadung boraks dilakukan dengan penambahan 10 tetes H­2SO4 pekat dan 2 ml metanol. Diamkan sebentar dan kemudian dibakar. Uji ini menghasilkan warna nyala hijau kekuningan sama seperti pada uji boraks murni. Hal ini membuktikan bahwa sampel memang benar mengandung boraks.
Untuk uji sampel yang tidak mengandung borask prosedur dilakukan sama seperti pada uji sampel yang mengandung boraks. Namun hasil yang didapat tidak menimbulkan nyala berwarna hijau kekuningan.
Uji terhadaap keberadaan boraks pada produk makanan tidak hanya dapat dilakukan dengan cara diatas, namun dapat dilakukan dengan beberapa uji lain seperti : uji dengan penambahan AgNO3 yang kemudian dipanaskan, atau dengan penambahan BaCl2 jenuh. Sedangakan untuk uji kuantitatif dapat dilakukan dengan penambahan 50 ml air, kemudian ditambahkan 2 tetes indikator merah metil dan dititrasi dengan HCl 0,1 N. Perhitungan kadar boraks dapat dilakukan dengan menggunakan rumus berikut :
N boraks = Gram e- x 1000
Mr Na2B4O V

PERTANYAAN
Tuliskan rumus boraks !
Tuliskan 2 cara lain dalam menguji keberadaan zat-zat pengawet secara kimia !
Jawab
1. Boraks merupakan garam Natrium Na2B4O7.10H2O sedangkan dalam bentuk asam dengan rumus molekul H3BO3.
2. Dua cara lain menguji keberadaan zat-zat pengawet khususnya boraks yaitu :
Uji Kualitatif
Pada 0,5 ml larutan sample ditambahkan:
§ Perak nitrat, akan terjadi endapan putih dari perak metaborak. Pada memanasan akan terjadi endapan Ag2O yang berwarna hitam
§ Barium klorida jenuh, akan terjadi endapan putih barium metaborat
Uji Kuantitatif
Timbang seksama lebih kurang 500 mg sample, larutan dalam 50 ml air tambahkan indicator merah metil, titrasi dengan HCl 0.1 N

KESIMPULAN
Berdasarkan percobaan diatas dapat disimpulkan bahwa :
Boraks merupakan salah satu aditif makanan yang berbentuk kristal lunak mengandung unsur boron, berwarna putih, tidak berbau serta stabil pada suhu dan tekanan normal, bersifat mudah larut dalam air, tidak larut dalam alkohol, pH : 9,5. Dalam air, boraks berubah menjadi natrium hidroksida dan asam borat.
Uji kualitatif terhadap sampel bakwan terindikasi mengandung boraks yang ditandai oleh nyala api berwarna hijau kekuningan.

DAFTAR PUSTAKA
http://klubpompi.multiply.com/journal/item/17/Boraks_Bisa_Merusak_Otak
http://www2.kompas.com/kesehatan/news/0601/12/173411.htm
http://www.kalbe.co.id/files/cdk/files/08DeteksidanEvaluasiKeberadaanBroaks120.pdf/08DeteksidanEvaluasiKeberadaanBroaks120.html
http://wowsalman.blogspot.com/2006/01/bahaya-formalin-dan-boraks.html
Cahyadi, Wisnu. 2006. Analisis dan Aspek Kesehatan Bahan Tambahan Pangan. Jakarta : PT Bumi Aksara

1 komentar:

  1. susah dilakukan untuk anak sd,agak repot,apa tidak ada yang lebih sederhana?

    BalasHapus